PERTUMBUHAN PENDUDUK
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah
konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya
penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula,
memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti
masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehinggat idak mungkin akan ada
masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah barang
tentu penduduk penduduk/populai dalam pengertian umum yang mengandung arti
kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu
daerah tertentu.
Demikian pula hubungan antara masyarakat
dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti
bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan
bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya
tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang saling menentukan
disini yang dimaksud adalah kelompok. Dari ketiga hal tersebut yaitu penduduk,
masyarakat dan kebudayaan masing-masing mempunyai hubungan dengan perkembangan
sosial
Perkembangan Penduduk
Dunia dengan Menggunakan Tabel
Pertumbuhan penduduk
adalah Perubahan populasi sewaktu-waktu. yang dapat dihitung dengan adanya
perubahan dalam setiap individu
No
|
Nama Negara
|
Jumlah penduduk
|
1
|
RRC
|
1.306.313.812 jiwa
|
2
|
India
|
1.103.600.000 jiwa
|
3
|
Amerika Serikat
|
298.186.698 jiwa
|
4
|
Indonesia
|
241.97
|
Penggandaan Penduduk
Dunia dengan Menggunakan Tabel
Penggandaan penduduk
adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan
angka jumlah penduduk ada peningkatan maupun penurunan setiap 6 tahun sekali
seperti yang saya tuliskan tabel dibwah ini.
No
|
Perkiraan penduduk
dunia
|
Tahun
|
1
|
200 juta
|
1992
|
2
|
650 juta
|
1998
|
3
|
500 juta
|
2004
|
4
|
1 milyar
|
2010
|
Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem
matapencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan
jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah
hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini
penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a. Pengukuran fasilitas tahunan
adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah
penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar
(crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum
(general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia
reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut
umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas
perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut
ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah
perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan
tahun tertentu.
b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah
pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total
adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk
yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat
fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat
yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada
jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas
sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari
sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin
terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
Rumus Tingkat Kematian (Kasar)
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya
kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik
Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun
rumusnya sebagai berikut :
Rumus: CDR = D/P x K
Dimana :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Umumnya data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu” maka jumlah dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data
dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap
sebagai penduduk tengah tahun.
Rumus Tingkat Kematian (Khusus)
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan
dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus: ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
Angka Kelahiran
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx = Angka kematian menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari
wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok
umur x
K = Bilangan konstan
1000
X = Umur wanita kelompok
umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24
tahun dan seterusnya
Pengertian Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari
suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi
untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan
makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Macam-Macam Migrasi
Pertama , Migrasi
Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu Negara
2. Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
3. Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
1. Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu Negara
2. Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
3. Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
1. Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
3. Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
4. Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
1. Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
3. Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
4. Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah
yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi
ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai
lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun
punya cara yaitu:
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama
makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan
yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada
tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan
dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu
saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan
penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para
imigran.
Akibat
Migrasi
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi
• Akan
terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai
orang
• Akan
cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk
dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan
terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
•
Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin
banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik
yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area
perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi
area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas
prasarana lainnya
• Lahan
pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi
dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan
juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit
Jenis
Struktur Penduduk
•
Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar
panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
Bentuk
Piramida Stasioner. Muda, dan Tua
Piramida Penduduk
Stasioner
Jika suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat misalnya Swedia.
Jika suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat misalnya Swedia.
Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Jika suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian
yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.
Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan India.
Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Jika suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Jika suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan
(Defendency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan
angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan
kerja).
Rasio ketergantungan
(dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator
demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
KEBUDAYAAN
DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Zaman
batu Tua
Alat-alat batu pada
zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya
kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika,
Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita
temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut
diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.
Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa
Proto-Austronesia yg merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar
Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa
melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
Zaman
batu muda
Ciri – ciri zaman batu
muda :
mulai menetap dan
membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman
batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam
dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu
serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu
Hal yang patut dicatat
tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia
sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan
penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada awal abad ke-3 dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke
indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan Hindu yang berasal dari India berlangsung dengan mantap. Sekitar
abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke
dalam pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dari pada hinduisme, sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya
kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat.
Walaupun demikian,kedua agama tersebut tumbuh dan berkembang
berdampingan secara damai di Indonesia, Khususnya di dalam pulau jawa. Kedua
penganut agama tersebut melahirkan karya budaya yang sangat bernilai tinggi
dalam seni bangunan atau arsitektur, seni pahat,seni ukir, dan seni sastra.
Salah satu contohnya adalah bangunan dan relief-relief yang di abadikan di
dalam candi-candi di Indonesia, khususnya pulau jawa.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di
indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral
penyebaran agama islam saat itu berada di pulau jawa. Tetapi, sebenarnya agama
islam telah masuk ke dalam pulau jawa pada abad ke-11 dengan bukti adanya
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.Masuknya agama Islam
ke Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa berlangsung secara damai. Karena
islam masuk ke Indonesia tanpa unsur paksaan, melainkan dengan cara baik-baik.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang
mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Dan hal ini menyebabkan
kebudayaan Islam mempunyai peranan besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian
bangsa Indonesia.
KEBUDAYAAN
BARAT
Unsur kebudayaan barat
juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik
Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama
bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan
berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi,
kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari
kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu
penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan
tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli
yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !